Beberapa waktu yang lalu, tepatnya di awal bulan ini, Blogger Pekalongan berkesempatan mengikuti FAMILIARIZATION TRIP PEKALONGAN 2017 . Ac...
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya di awal bulan ini,
Blogger Pekalongan berkesempatan mengikuti FAMILIARIZATION TRIP PEKALONGAN 2017 . Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan dalam hal ini Badan Promosi Pariwisata Kota Pekalongan (BP2KP), masih dalam rangkaian acara
Pekan Batik Pekalongan yang berlangsung dari tanggal 4 – 8 Oktober 2017.
Selain diikuti oleh
komunitas Blogger Pekalongan, peserta Fam Trip Pekalongan 2017 yang berlangsung dari tanggal 4-5 Oktober 2017 ini juga terdiri dari perwakilan Generasi Pesona Indonesia (GENPI) Jawa Tengah, 30 orang perwakilan travel agent dari wilayah Jateng, Jogja, Jatim, Jabar dan DKI Jakarta serta 10 orang general manager hotel berbintang dan Perhimpunan Hotel Republik Indonesia (PHRI). Tujuan utama Famtrip yang berbentuk
One Day Tour ini adalah mempromosikan pariwisata Kota Pekalongan.
Rangkaian kegiatan Famtrip ini dimulai dengan registrasi peserta pada tanggal 4 Oktober siang, bertempat di Hotel Horison Pekalongan. Setelah mendaftar ulang, peserta mendapatkan goodybag berisi kaos, topi, brosur-brosur wisata dan tak ketinggalan pengenalan produk Pekalongan yang saat itu diwakili oleh Capret, Kue dari Onty Cake dan minuman Jahe instan.
 |
| Isi Goodybag peserta Famtrip Pekalongan 2017 |
Setelah registrasi peserta beristirahat dan acara berikutnya dimulai pada malam harinya, yaitu santap malam dan menyaksikan Fashion Show Batik Nusantara di halaman Museum Batik Pekalongan yang terletak di Kawasan Budaya Jetayu Kota Pekalongan.
Acara ini dibuka oleh PLT Walikota Pekalongan Bp H. Saelani Mahfudz , menampilkan produk-produk fashion dan aksesoris bernuansa batik & etnik, yang didukung oleh 4 disainer batik binaan SMESCO dan juga disainer-disainer Kota Pekalongan yang tergabung dalam DESMOKA.
Dalam acara tersebut juga diberikan penghargaan kepada pegiat batik Pekalongan yaitu Ibu Fathiyah A Kadir yang juga merupakan Ketua Paguyuban Pecinta Batik Kota Pekalongan, atas jasa-jasa beliau dalam pengembangan batik di Kota Pekalongan.
Pada tanggal 5 Oktober 2017, acara One Day Tour Famtrip Pekalongan 2017 pun dimulai. Dengan menggunakan 2 bis, peserta memulainya dengan kunjungan ke Kampung Batik Pesindon, lalu diteruskan ke Kampung Batik Kauman, Kampung Sumbawan dan diakhiri di Museum Batik Kota Pekalongan.
Di Kampung Batik Pesindon, peserta mengunjungi Sekretariat Kampung Batik untuk mendapatkan penjelasan mengenai proses pembuatan batik, selanjutnya melihat langsung proses tersebut di showroom & workshop Batik Larissa.
 |
| Peserta Famtrip di Kampung Batik Pesindon |
 |
| Belajar Nyolet di Sekretariat Kampung Batik Pesindon |
 |
| Mengamati para pembatik di Larissa Showroom & Workshop |
Adapun di Kampung Batik Kauman, peserta mengunjungi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Batik, pranggok dan showroom Batik Mas. Dalam perjalanan di kampong batik ini peserta juga bisa berfoto-ria dengan latar belakang mural-mural cantik ataupun rumah-rumah antik yang ada di kampung ini.
 |
| Peserta famtrip Pekalongan 2017 |
Dari Kauman perjalanan berlanjut ke Kawasan Budaya Jetayu, tapi tidak langsung menuju Museum Batik yang ada di sana. Terlebih dahulu peserta menuju Kampung Sumbawan Krapyak untuk dijamu makan siang. Uniknya, untuk menuju kampung ini peserta diajak melintasi sungai Pekalongan, dengan menggunakan sebuah perahu tarik. Selanjutnya peserta berjalan kaki menyusuri gang-gang berkelok-kelok khas pemukiman padat.
 |
| Peserta Famtrip menuju Kampung Sumbawan |
Perut yang sudah keroncongan dan panas yang terasa menyengat siang itu, seakan terlupakan ketika kami sampai di lokasi penyambutan, tepatnya di rumah Bp. Eko, salah satu pengusaha Batik Tenun Pekalongan, yaitu Batik Kalungguh. Disambut harum nyamikan tradisional –yang konon biasanya hanya keluar setahun sekali pada saat Lebaran- yaitu Coro Bumbu dan juga Lopis Krapyak yang siang itu didampingi minuman tradisional yang bernama Polomus yaitu minuman yang terbuat dari buah Pala dan rempah-rempah lainnya. Tentu saja ada ‘menu berat’ dengan pilihan nasi berlaukkan Pindang Srani atau Miso Krapyak, salah satu menu khas daerah ini yang penampilannya seperti Baso, namun yang menjadikannya khas adalah adanya So yaitu sebutan warga setempat untuk Kulit Melinjo. Miso yang ini lebih istimewa karena ada tambahan dengkil bagi yang berminat. Hm…langsung diserbuuuu….
 |
| Coro Bumbu |
 |
| Polomus, minuman kesehatan dari Buah Pala |
 |
| Miso Dengkil Krapyak |
Setelah makan siang sambil berbincang-bincang yang sungguh rakhat dengan teman-teman peserta Famtrip maupun dengan warga setempat, antara lain mengenai sejarah Kampung Sumbawan lengkap dengan dialek dan tradisinya yang khas, kami pun berpamitan meninggalkan lokasi -yang akan segera diresmikan menjadi destinasi wisata Pekalongan yang berikutnya- itu, kembali menyusuri jalan kampung menuju tepi sungai tempat Yuyu Kangkang eh perahu tarik akan mengantar kami menyeberang.
Kunjungan terakhir siang itu adalah ke Museum Batik Pekalongan, sebuah museum yang telah diresmikan oleh Bapak SBY pada 12 Juli 2006 lalu dan menempati bangunan cagar budaya yang pernah menjadi kantor administrator pabrik gula di zaman penjajahan Belanda. Dari kawasan budaya Jetayu kedua bis kemudian membawa peserta ke masing-masing hotel yang ditempati untuk beristirahat sebelum acara penutupan di malam harinya.
 |
| Museum Batik Pekalongan |
Gala Dinner adalah acara terakhir Famtrip yang berlangsung tanggal 5 Oktober 2017 malam, berlokasi di kawasan Wisata Bahari PPNP Pekalongan. Di area terbuka di tepi laut itu para peserta famtrip tidak hanya bersantap malam dengan menu olahan para chef hotel berbintang Kota Pekalongan sambil diiringi lagu-lagu keroncong dari SMA 2 Kota Pekalongan, namun juga melakukan diskusi mengenai pariwisata Kota Pekalongan, dengan narasumber Asisten 1 Kota Pekalongan, Ketua Komisi C DPRD Kota Pekalongan dan pejabat Disparbud Prov Jateng, dengan dipandu Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.
 |
| Musik & lagu-lagu Keroncong dari Siswa SMA 2 Pekalongan |
 |
| Hidangan nan lezat hasil olahan chef-chef Kota Pekalongan |
 |
| Sintren, kesenian khas pesisir yg juga ditampilkan malam itu |
Demikianlah, rangkaian acara Famtrip Pekalongan 2017 yang telah diikuti oleh Blogger Pekalongan dan segenap peserta lain dari luar Kota Pekalongan. Sebuah upaya promosi pariwisata Kota Pekalongan yang cukup berhasil, meskipun dengan adanya beberapa catatan perbaikan untuk pelaksanaan kegiatan yang sama di masa depan.
Beberapa masukan untuk perbaikan itu antara lain pemilihan destinasi kunjungan, sebaiknya lebih beragam karena potensi wisata Kota Pekalongan bukan hanya pada Kampung Batik saja. Mungkin bisa dipilih salah satu dari kedua Kampung Batik yang ada (bergiliran), kemudian lokasi lain yang berkaitan dengan batik juga misalnya Kampung Canting, Kampung Tenun, dll, atau dapat ditambahkan juga destinasi wisata kuliner dengan keragaman potensi kuliner Kota Pekalongan, sehingga peserta semakin mendapat pengetahuan / pengalaman yang beragam di Kota Pekalongan.
Terima kasih Pemkot Pekalongan & BP2KP yang telah memberi kesempatan kepada Blogger Pekalongan untuk berpartisipasi di kegiatan ini, menjadi tambahan bekal untuk dapat menyebarluaskan potensi-potensi wisata Kota Pekalongan, melalui tulisan-tulisan dalam blog komunitas maupun blog pribadi anggota Blogger Pekalongan, juga melalui media sosial lain yang kami kelola. Semoga pariwisata Kota Pekalongan semakin maju dan mensejahterakan warganya. Aamiin…
Penulis :
Mechta Deera (
http://mechtadeera.wordpress.com )
